Setiap orang mengalami stres dari waktu ke waktu, sters dapat menimbulkan tuntutan yang besar kepada seseorang, dan jika seseorang tidak dapat mengatasi atau mengadaptasikan stersnya maka dapat menimbulkan penyakit.
*
Stress adalah segala situasi di mana tuntunan non spesifik mengharuskan seseorang individu untuk berespon atau melakukan tindakan (Selye, 1976)
*
Stresor (penyebab stres) adalah stimulus yang mengawali atau mencetuskan perubahan.
Stresor dibagi menjadi dua, yaitu :
1.
Stresor internal berasal dari dalam diri seseorang. Misalnya demam, kondisi seperti kehamilan, menopause atau suatu keadaan emosi seperti rasa bersalah.
2.
Stresor eksternal berasal dari luar diri seseorang. Misalnya perubahan bermakna dalam suhu lingkungan, perubahan peran dalam keluarga atau sosial, atau tekanan dari pasangan.
Sebab - sebab stres :
1. Fisik : temperatur, suara, beban, sinar, arus listrik
2. Kimiawi :
asam basa, obat - obatan, zat racun, hormon dan gas
3. Mikrobiologi : virus, bakteri, parasit
4. Fisiologis : gangguan struktur jaringan dan organ
5. Proses perkembangan : Pubertas, memasuki usia
6. Psikis : hubungan sosial (masyarakat, budaya, atau keagamaan)
Tahapan Stress
- Tahap I (Stress paling ringan)
Ciri - ciri : semangat meningkat, penglihatan tajam, energi meningkat namun cadangan energinya menurun, kemampuan menyelesaikan pelajaran meningkat.
- Tahap II (Mulai timbul keluhan)
Ciri - ciri : sering merasa letih tanpa sebab, kadang - kadang terdapat gangguan sistem seperti pencernaan, otot, perasaan tidak santai.
- Tahap III (Keluhan dengan gejala - gejala)
Ciri - ciri : sakit perut, mules, otot - otot tersasa tegang, perasaan tegang, gangguan tidur, badan terasa ringan.
- Tahap IV (Keadaan lebih buruk)
Ciri - ciri : sulit beraktivitas, gangguan hubungan sosial, sulit tidur, negativistik, penurunan konsentrasi, perasaan takut tidak jelas.
Ciri - ciri : keletihan meningkat, tidak mampu melakukan pekerjaan sederhana, gangguan sistem meningkat, perasaan takut meningkat
.
Adaptasi
Adaptasi adalah perubahan anatomi, fisiologis, dan psikologis didalam diri seseorang sebagai reaksi terhadap stress.
Adaptasi pada sterss :
A. Secara frontal : cara menyesuaikan diri terhadap sterss dengan menghadapi rintangan secara sadar realistik, obyektif, dan rasional.
B. Menggunakan mekanisme defensif :
Proyeksi : menyalahkan orang lain
Introversi : menarik diri
Kegembiraan dan kesibukan
Mekanisme adaptasi fisiologis
Mekanisme fisiologis adaptasi berfungsi melalui umpan balik negatif, yaitu suatu proses dimana mekanisme kontrol merasakan suatu keadaan abnormal, seperti penurunan suhu tubuh, dan membuat suatu respons adaptif, seperti mulai menggigil untuk membangkitkan suhu tubuh. ketiga dari mekanisme utama yang digunakan dalam mengadaptasi stresor dikontrol oleh medula oblongata, formasi retikular, dan kelenjar hipofisis.
- Medula oblongata, mengontrol fungsi vital yang diperlukan untuk bertahan. Fungsi ini termasuk frekuensi jantung, tekanan darah, dan pernafasan
- Formasi retikular, adalah kelompok kecil neuron dalam batang otak dan medula spinalis, kelompok ini juga mengontrol fungsi vital dan memantau status fisiologis tubuh melalui sanbungan dengan traktus sensoris dan motoris
- Kelenjar hipofisis, adalah kelenjar kecil yang melekat pada hipotalamus, menyuplai hormon yang mengontrol fungsi vital. Menghasilkan hormon yang diperlukan untuk beradaptasi terhadap stress. Kelenjar hipofisis juga mengatur sekresi dari hormon - hormon tiroid, gonad, dan paratiroid.
Model Stress
Model stress berdasar respon : model berdasarkan respon yang mendefinisikan stress sebagai respon non spesifik dari tubuh terhadap setiap tuntutan yang ditimpakan padanya (Selye, 1976)
Model Adaptasi : menunjukkan bahwa empat faktor menentukan apakah suatu situasi adalah menegangkan (Mechanic, 1962).
- Faktor pertama, biasanya bergantung pada pengalaman seseorang dengan stresor serupa, sistem lingkungan, dan persepsi keseluruhan
- Faktor kedua, berkenaan dengan praktik dan norma kelompok sebaya individu
- Faktor ketiga, adalah dampak dari lingkungan sosial dalam membantu seseorang individu untuk beradaptasi terhadap stresor
- Faktor keempat, sumber yang dapat digunakan untuk mengatasi stresor
Model berdasar stimulus
Model berdasar stimulus berfokus pada karakteristik yang mengganggu atau disruptif didalam lingkungan.
Model berdasarkan memfokuskan pada asumsi berikut (McNett, 1989)
- Peristiwa perubahan dalam kehidupan adalah normal, dan perubahan ini membutuhkan tipe dan durasi penyesuaian yang sama
- Individu adalah resepien pasif dari stress, dan persepsi mereka terhadap peritiwa adalah tidak relevan
- Semua orang mempunyai ambang stimulus yang sama, dan penyakit dapat terjadi pada setiap titik setelah ambang tersebut
Model berdasar transaksi
Model ini memandang individu dan lingkungan dalam hubungan yang dinamis, resiprokal, dan interaktif (Lazarus & Folkman, 1984)
Faktor yang mempengaruhi stresor
Respon terhadap segala bentuk stresor bergantung pada fungsi fisiologis, sikap, dan karakteristik perilaku, seperti juga halnya sifat dari stresor - stresor tersebut. Sifat stresor mencakup faktor - faktor berikut ini :
- Intensitas
- Cakupan
- Durasi
- Jumlah dan sifat dari stresor
Respon terhadap stress
Respon fisiologis
Menurut oleh Selye (1946, 1976) telah mengidentifikasi dua respons fisiologis terhadap stress :
*
Sindrom adaptasi lokal (LAS) adalah respon dari jaringan, organ, atau bagian tubuh terhadap stress karena trauma, penyakit, atau perubahan fisiologis lainnya. respon ini termasuk pembekuan darah, penyembuhan luka, akomodasi mata terhadap cahaya, dan respon terhadap tekanan.
LAS mempunyai karakteristik sebagai berikut :
- Respon yang terjadi adalah setempat, respon ini tidak meliatkan seluruh sistem tubuh
- Respons adalah adaptif, berarti bahwa stresor diperlukan untuk menstimulasikannya
- Respons adalah berjangka pendek.
- Respon adalah restoratif, berarti bahwa LAS membantu dalam memulihkan homeostasis region atau bagian tubuh
Dua respon setempat yaitu respons refleks nyeri dan respons inflamasi
- Respon refleks nyeri adalah respons setempat dari sistem saraf pusat terhadap nyeri. Respon ini adaptif dan melindungi jaringan dari kerusakan lebih lanjut
- Respon inflamasi distimulasi oleh trauma atau infeksi. Respon ini memusatkan inflamasi, sehingga menghambat penyebaran inflamasi dan meningkatkan penyembuhan
*
Sindrom adaptasi umum (GAS) adalah respons fisiologis dari seluruh tubuh terhadap stress. respon ini melibatkan beberapa sistem tubuh, trutama sistem saraf otonom dan sistem endoktrin.
Reaksi alarm melibatkan pengarahan mekanisme pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi stresor.
Tahap resisten, dalam tahap ini tubuh kembali menjadi stabil, kadar hormon, frekuensi jantung, tekanan darah, curah jantung kembali ketahap normal. Individu berupaya untuk mengadaptasi terhadap stress.
Tahap kehabisan tenaga, tahap ini kehabisan tenaga yang terjadi ketika tubuh tidak dapat lagi melawan stress dan ketika energi yang diperlukan untuk mempertahankan adaptasi sudah menipis.
Sumber : Ibu Izma Daud, S.Kep.Ns (KDK_Konsep Dasar Keperawatan)